JurnalPost.com – Menjadi pembawa acara atau master of Ceremony (MC) tidak hanya sekedar kemampuan berbicara saja, namun juga harus memahami teknik khusus dan mampu membaca suasana agar acara menjadi lebih semarak. Tidak semua orang bisa menjadi MC, namun jika ingin menjadi MC, Anda bisa dilatih. Hal inilah yang dilakukan Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo.
Dulunya bernama Sekolah Tinggi Islam Muhammadiyah Probolinggo (STAIMPRO), kampus ini menyadari banyaknya potensi untuk menjadi MC dan menyelenggarakan pelatihan Master of Ceremonies bagi mahasiswanya.
Para MC profesional pun tak segan-segan mengikuti pelatihan yang dilaksanakan Sabtu lalu di aula Institut Ahmad Dahlan Probolinggo. Mereka adalah Dian Rahma Santoso, Rani Syahda Hanifa, dan Windri Saifudin.
“Saya melihat mahasiswa kita cukup banyak yang berpotensi menjadi MC, namun sebagian besar dari mereka adalah otodidak dan sering tampil di kegiatan desa, sehingga kami memfasilitasi pelatihan dan memberikan ruang berekspresi dalam kegiatan kampus,” ujar Yulina Fadilah, penggagas acara tersebut. pelatihan public speaking dan seremonial IAD.
Menurut Yulina, pelatihan yang diadakan rutin setiap tahun ini telah mendatangkan banyak mahasiswa yang berprofesi sebagai MC. “Alhamdulillah, beberapa mahasiswa kami sering diminta menjadi MC lokal baik tingkat kota maupun provinsi,” kata Yulina.
Sementara itu, Rektor Institut Ahmad Dahlan Probolinggo, Benny Prasetya, memiliki kemampuan public speaking, bahkan sebagai MC, yang wajib dimiliki setiap orang. Benny meyakini dengan kemampuan tersebut seseorang mampu memberikan nilai lebih dalam membangun relasi, koneksi serta mampu meningkatkan rasa percaya diri untuk membuka peluang dan karir di masa depan.
Quoted From Many Source